Sabtu, 20 Oktober 2012

ESENSI BAHAGIA

Kalau membicarakan soal ‘apa arti bahagia’, tak akan pernah ada jawaban final akan hal tersebut. Mengapa? Karena jawaban dari bahagia itu sendiri tergantung bagaimana manusia yang dan pernah hidup itu menjawab dengan deskripsi masing-masing. Ada orang bahagia karena mendapat bunga dari pacar, bisa makan setelah lama kelaparan, memiliki kesempatanm tidur di tengah pekerjaan yang padat, melihat anak yang baru lahir, bahkan meninggal pun bisa masuk dalam kategori bahagia. Relatif kan? Sepotong kalimat ‘cantik’ yang tercetak bersama sebuah pembatas buku yang diperlihatkan oleh seorang ibu muda pada anak sulungnya tertulis: “The Grand Essential of Happiness Are: Something to think, Something to do, and Something to love”. Kalau ditelaah benar juga ya…. Memikirkan hal yang kita suka dan inginkan dapat membuat kita bahagia. Melakukan suatu pekerjaan, kemudian bahagia. Mencintai sesuatu pun tentu membuat kita bahagia. Penilaian seperti itu pun masih relative juga. Bahagia menurutku bukanlah sebuah pencarian. Sering kali kita mendengar, aku ingin mencari kebahagiaan. Lalu, hidupmu kini sesuram apa, bung? Aku dapat bahagia saat mengerjakan soal ujian pelajaran yang kuminati, aku bahagia saat mendapat telepon dari orang tua, aku bahagia ketika mendapat wesel, aku bahagia saat orang lain dapat menikmati tulisanku, dan aku pun bahagia ketika dapat menjadi diriku sendiri. Masih banayk lagi rasa bahagia yang pernah kurasa. Katagorinya, yang membuat hati ini tidak terganjal, tertekan, dan kita menikmati esensinya. Mulai dari hal remeh sampai ke hal yang sangat penting. Saat mencari bahagia, sesungguhnya kita mencari sesuatu yang tak berujung dan tak akan pernah ada hasil akhirnya. Bagaimana kita dapat ‘peka’ dalam menata hati menuju bahagia itu sendiri. Intinya adalah menikmati hidup. Lalu, apa bahagia untukmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar